BERSEDIAKAN
AKU MENIKAH DENGANKU
Will you marry me? Credit picture by http://sms2everyone.files.wordpress.com/2013/03/will-you-marry-me.jpg |
Terinspirasi
dari sebuah artikel yang saya temukan di forum kaskus.com.
Awalnya
saya mengira kata tersebut adalah sebuah kata yang salah ketik, namun
setelah membaca dan mencermati artikelnya, saya salah besar dari awal
pemikiran. Kata tersebut sungguh dalam dan sangat menyentuh. Apakah
kalian sudah mengerti dengan kata tersebut atau malah bertanya-tanya
seperti saya pertama kali membaca judul tersebut?
Saya
akan mencoba untuk menguraikan arti dari judul tersebut. Sebelumnya
saya sadar bahwa saya bukanlah orang yang pandai dan pintar dalam
mengurai sebuah arti namun saya akan berusaha sebaik mungkin ya walau
akhirnya jauh dari benar.
BERSEDIAKAH
AKU MENIKAH DENGANKU?
Sebelum
saya mulai menjabarkannya terlebih dahulu izinkan saya untuk meminta
Anda sepikiran dengan saya. Saya ingin berpikir bahwa dia (jodoh)
adalah sebuah cermin dari saya. Oke, mari kita terapkan pemikiran
tersebut.
Bila
suatu ketika aku dipertemukan dengan aku (jodoh).
Pertanyaannya
adalah apa yang akan kita lakukan? Menerimanya seperti kita ingin
diperlakukan atau menolaknya dan berusaha mencari yang lebih baik
atau bahkan ada jawaban lain? Jika kita menolak dengan alasan apa
saja, apakah kita sudah pantas untuk melakukan hal tersebut sedangkan
kita sendiri seperti ini.
Bukan
ingin menyudutkan namun mari kita bercermin. Apa yang telah kita
lakukan selama ini adalah menciptakan rekan hidup artinya jodoh.
Tingkah, perilaku, sopan satun, etika dan sebagainya adalah cermin
dari rekan kita. Lalu kenapa kita menolak orang tersebut yang
jelas-jelas kita sama seperti dia. Kita yang menciptakan dia dalam
hal kesamaan.
Mari
kita renungkan hal tersebut sesuai dengan pemikiran masing-masing.
Apa yang akan kita lakukan saat aku dipertemukan dengan aku.
Apakah
aku harus menikah dengan diriku sendiri?
Pertanyaan
tersebut terlalu memojokkan dan pastinya hanya ada dua jawaban “iya
atau tidak”. Bila saatnya nanti aku dipertemukan dengan orang yang
mirip denganku apakah aku harus mengakui bahwa itu adalah aku dan aku
harus menerimanya sebagaimana mestinya. Mungkin selama ini kita
tidak pernah terpikirkan untuk menciptakan jodoh yang baik, kita
hanya terlalu sibuk dengan diri kita sendiri tanpa memperdulikan apa
yang akan kita dapat suatu ketika.
Apakah
aku harus mengakui bahwa dia adalah aku?
Terpaksa
aku harus mengungkapkan segalanya tentang aku, mulai dari
kebiasaanku, sifat-sifatku dan sebagainya. Ku jadikan dia adalah
hasil dari aku selama ini. Ku jadikan dia adalah cermin diriku selama
ini. Sepatutnya aku tidak boleh bohong dan curang untuk menerima
kenyataan.
Kesimpulan:
Sebenarnya
masih banyak lagi apa yang harus saya jabarkan dari sebuah judul
tersebut dan jika memang hanya itu yang mampu aku jabarkan berarti
benar apa yang aku telah aku akui di atas bahwa “saya bukanlah
orang yang pandai dan pintar dalam mengurai sebuah arti” dan saya
harapkan Anda sekalian lebih bijak dan lebih pintar dalam menggali
arti dari judul tersebut.
Simpulan
dari apa yang telah saya tuliskan adalah sebagai berikut.
Jodoh
adalah cerminan dari kita. Sebaik atau sekurang baiknya kita adalah
hasil dari kita berjuang untuk mendapatkan jodoh. Jadi terimalah
jodohmu seperti kamu menciptakan dirimu sendiri. Jadilah bijak untuk
menyikapi apa yang telah kita lakukan. Jadilah orang yang mampu
menerima segala kenyataan.
Jodohmu
adalah kamu.
0 comments: