Searching...
Tuesday, July 29, 2014

Bersediakah Aku Menikahi Diriku


BERSEDIAKAN AKU MENIKAH DENGANKU

Will you marry me? Maukah kamu menikah denganku? Bersediakah Aku menikah denganku?
Will you marry me?
Credit picture by http://sms2everyone.files.wordpress.com/2013/03/will-you-marry-me.jpg


Terinspirasi dari sebuah artikel yang saya temukan di forum kaskus.com.
Awalnya saya mengira kata tersebut adalah sebuah kata yang salah ketik, namun setelah membaca dan mencermati artikelnya, saya salah besar dari awal pemikiran. Kata tersebut sungguh dalam dan sangat menyentuh. Apakah kalian sudah mengerti dengan kata tersebut atau malah bertanya-tanya seperti saya pertama kali membaca judul tersebut?
Saya akan mencoba untuk menguraikan arti dari judul tersebut. Sebelumnya saya sadar bahwa saya bukanlah orang yang pandai dan pintar dalam mengurai sebuah arti namun saya akan berusaha sebaik mungkin ya walau akhirnya jauh dari benar.
BERSEDIAKAH AKU MENIKAH DENGANKU?
Sebelum saya mulai menjabarkannya terlebih dahulu izinkan saya untuk meminta Anda sepikiran dengan saya. Saya ingin berpikir bahwa dia (jodoh) adalah sebuah cermin dari saya. Oke, mari kita terapkan pemikiran tersebut.

Bila suatu ketika aku dipertemukan dengan aku (jodoh).
Pertanyaannya adalah apa yang akan kita lakukan? Menerimanya seperti kita ingin diperlakukan atau menolaknya dan berusaha mencari yang lebih baik atau bahkan ada jawaban lain? Jika kita menolak dengan alasan apa saja, apakah kita sudah pantas untuk melakukan hal tersebut sedangkan kita sendiri seperti ini.
Bukan ingin menyudutkan namun mari kita bercermin. Apa yang telah kita lakukan selama ini adalah menciptakan rekan hidup artinya jodoh. Tingkah, perilaku, sopan satun, etika dan sebagainya adalah cermin dari rekan kita. Lalu kenapa kita menolak orang tersebut yang jelas-jelas kita sama seperti dia. Kita yang menciptakan dia dalam hal kesamaan.
Mari kita renungkan hal tersebut sesuai dengan pemikiran masing-masing. Apa yang akan kita lakukan saat aku dipertemukan dengan aku.

Apakah aku harus menikah dengan diriku sendiri?
Pertanyaan tersebut terlalu memojokkan dan pastinya hanya ada dua jawaban “iya atau tidak”. Bila saatnya nanti aku dipertemukan dengan orang yang mirip denganku apakah aku harus mengakui bahwa itu adalah aku dan aku harus menerimanya sebagaimana mestinya. Mungkin selama ini kita tidak pernah terpikirkan untuk menciptakan jodoh yang baik, kita hanya terlalu sibuk dengan diri kita sendiri tanpa memperdulikan apa yang akan kita dapat suatu ketika.

Apakah aku harus mengakui bahwa dia adalah aku?
Terpaksa aku harus mengungkapkan segalanya tentang aku, mulai dari kebiasaanku, sifat-sifatku dan sebagainya. Ku jadikan dia adalah hasil dari aku selama ini. Ku jadikan dia adalah cermin diriku selama ini. Sepatutnya aku tidak boleh bohong dan curang untuk menerima kenyataan.

Kesimpulan:
Sebenarnya masih banyak lagi apa yang harus saya jabarkan dari sebuah judul tersebut dan jika memang hanya itu yang mampu aku jabarkan berarti benar apa yang aku telah aku akui di atas bahwa “saya bukanlah orang yang pandai dan pintar dalam mengurai sebuah arti” dan saya harapkan Anda sekalian lebih bijak dan lebih pintar dalam menggali arti dari judul tersebut.
Simpulan dari apa yang telah saya tuliskan adalah sebagai berikut.
Jodoh adalah cerminan dari kita. Sebaik atau sekurang baiknya kita adalah hasil dari kita berjuang untuk mendapatkan jodoh. Jadi terimalah jodohmu seperti kamu menciptakan dirimu sendiri. Jadilah bijak untuk menyikapi apa yang telah kita lakukan. Jadilah orang yang mampu menerima segala kenyataan.

Jodohmu adalah kamu.

Sekian post yang mampu saya bagikan. Jika memang tulisan saya ini salah menurut Anda, silahkan beritahu saya. Terima kasih.

0 comments:

Post a Comment