Searching...
Wednesday, July 30, 2014

Flash Back Flash Life


Kamarku, jika tidak ada acara keluar rumah tempat yang hampir 24 jam saya tinggali hanya sebuah ruangan berukuran 3x5 meter. Ya ruangan itu bernama kamar. Ntah kenapa selama saya berada di dalam kamar, diri saya merasakan ini lebih baik daripada berada di ruang tamu atau menghadap televisi. Bahkan, menonton televisi dalam sebulan bisa dihitung dengan jari. Menonton televisi hanya saat mendesak dan perlu ditonton, misalnya pertandingan sepak bola dan berita terkini yang belum lengkap saya dapatkan di internet. Kehidupan saya memang seperti orang kost pada umumnya, namun saya pastikan sepenuhnya bukanlah anak kost.  Saya tinggal bersama nenek, orangtua dari ibu. Nenek orang yang baik walau kadang saya belum bisa mengartikan kebaikannya. Semoga beliau sehat dan kuat selalu. Aamiiin.
Ntah sejak kapan saya seperti ini, seingat sejak pertama kali ke Jogja pada tahun 2010 yang mana saat itu saya masuk sebagai siswa baru di SMK N 1 Depok Yogyakarta. Mungkin sebagai orang Jogja dan kamu tahu sekolah saya itu, kamu akan bertanya “Yang bonong lu tong?”. Jawaban yang ingin saya katakana sebenarnya “Tidak” tapi apa boleh buat, dunia menciptakanku berasal dari sana, dengan mantap saya jawab “Absolutely yes!”.

Sejarah telah memberi sebuah pelajaran yang sangat berarti melalui SMK N 1 Depok tersebut. Masuk di SMK N 1 Depok juga tidak sengaja alias kebetulan, ingin sekali saya ceritakan awal cerita dan kisah-kisah yang pernah terukir selama masih berseragam kebanggaan SMK N 1 Depok. Ya mungkin akan saya coba menuliskan perbagian agar lebih mudah mengingat semua kenangan dengan jelas.
Hhhmm... Saya kira dalam posting kali ini, saya tidak akan terburu-buru untuk langsung masuk ke cerita, saya ingin lebih menikmati sebuah abstrak atau pendahuluan dalam cerita ini.
Wah, kalau seperti ini namanya bisa curhat dong! Mmmhh... Ada benarnya juga tapi, ya apa lagi yang mau dituliskan atau diceritakan saat ini kalau bukan soal ini? Ya biarlah orang lain menganggap saya sebagai cowok curhater masa lalu. Niat saya bukan curhat namun meletakkan kalimat yang mungkin bisa saya lupa suatu saat nanti dan saya kira disinilah tempatnya.  Problem?
Sudah... Sudah... Semakin saya membela diri maka semakin kuat pula kamu melawanku. Dalam situasi seperti ini, saya ingin menjadi orang yang mengalah demi kebaikan. *Halah... So cute*

Ya akan saya buat dulu sebuah pendahuluan cerita.
Sekitar tahun 2010 pada saat penerimaan siswa baru, saya tiba di Jogja bersama ibu. Eh sebelumnya saya doakan ibu yang berada di Pekanbaru selalu sehat, kuat dan penuh dengan keberkahan dari Allah SWT. Aamiiin.  Waktu itu ibu mengantarkan saya kembali ke Pulau Jawa dari Pekanbaru untuk menyekolahkan saya di sekolahan yang saya inginkan. Sebelum masuk begitu jauh, sekedar flash back saja. Saya adalah anak kedua dari tiga bersaudara dan semuanya cowok-cowok ganteng tapi yang paling ganteng tetep saya. B-)
Saya dilahirkan dari hampir dibesarkan sepenuhnya di Pulau Jawa. Kok hampir? Iya, soalnya setelah bencana gempa bumi tahun 2006 di Jogjakarta, saya dijemput oleh ayah saya ke Pekanbaru. Karena waktu itu masih kecil jadi ya iya saja tanpa banyak alasan. Mungkin juga keluguan dan kerinduan terhadap keluarga di Pekanbaru ya. Berarti selama lahir sampai tahun 2006 Putra ada di Jawa? Pertanyaan yang bagus, kembali mengingatkan sekilah kenangan yang melekat di otak. Sebenarnya sejak saya lahir sampai tahun 2006, saya telah melanglang jauh bersama keluarga menelusuri alam rimba di pulau Sumatra. Tepatnya di Pariaman Sumatra Barat dan Pekanbaru. Saya agak lupa soal perjalanan itu namun saya yakin saya pernah melakukan kisah yang masih teringat sampai sekarang. Oke, saya kira itu cukup dan mari saya tuntun kembali ke awal niat awal.

Saya di antar ibu saya dari Pekanbaru ke Jogja, selama hampir satu bulan ibu terus menemani dan mengusahakan saya bisa sekolah di Jogja. Mulai dari syarat-syarat berkas sampai persiapan MOS pun ibu membantu saya. Namun untuk saya bisa bersekolah di Jogja, masih ada Mas Sepupu saya yang membantu untuk berpergian ke sekolah satu dan sekolah lainnya. Awal tujuan sekolah adalah SMK N 2 Depok Yogyakarta atau bisa disebut dengan STEMBAYO (STM Pembangunan Yogyakarta).  Ya, sekolah yang sangat luar biasa dan favorit di Jogja namun sayang, saya menolak dia untuk kedua kalinya. Eh kebalik nding, sekolah itu menolak saya dua kali secara mentah-mentah. *Hiks... hiks... hiks... :’( kenangan. Semoga dengan tidak adanya saya di sekolah tersebut maka semakin maju dan hebatlah SMK N 2 Depok.

Bersambung...

0 comments:

Post a Comment